tag:blogger.com,1999:blog-34295648472039455922024-02-21T02:26:18.501+07:00Portal Pendidikan Kota Banda AcehSarana Komunikasi dan Informasi Pendidikan di Kota Bandar Wisata Islami Indonesia.DISDIKPORA KOTA BANDA ACEHhttp://www.blogger.com/profile/02229678577996549748noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-3429564847203945592.post-11379213882304476612009-11-26T11:35:00.002+07:002009-11-26T11:41:07.783+07:00Visi dan Misi<p><strong>Visi </strong></p><p>Membangun Insan cerdas dan kompetitif yang dilandasi nilai-nilai Islami</p><p> </p><p><strong>Misi</strong></p><ol><li>Mewujudkan Banda Aceh sebagai pusat keunggulan pendidikan</li><li>Mewujudkan pendidikan yang merata, dan terbebas dari hambatan biaya</li><li>Meningkatkan pengelolaan lembaga pendidikan yang Islami, profesional, transparan, akuntabel dan bebas KKN</li><li>Mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk menciptakan insan cerdas, terampil dan gemar IPTEK sehingga mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional. </li></ol>DISDIKPORA KOTA BANDA ACEHhttp://www.blogger.com/profile/02229678577996549748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3429564847203945592.post-20428296119751862302009-11-25T15:44:00.000+07:002009-11-25T15:45:29.728+07:00Rancangan Draf Renstra Depdiknas 2010 - 2014<div class="news" align="justify"><p style="text-align: justify;"><strong>Jakarta</strong> -- Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) saat ini sedang menyusun Draf Rencana Strategis Departemen Pendidikan 2010 - 2014 yang mengacu pada rancangan awal RPJMN 2010 - 2014. </p><p style="text-align: justify;">Menurut Sekretaris Jenderal Depdiknas pada laman Depdiknas dalam rangka meminta masukan terhadap Draf Renstra Depdiknas 2010 - 2014. </p><p style="text-align: justify;">Rancangan Renstra Depdiknas disusun melalui berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan pendidikan di pusat dan di daerah, partisipasi seluruh pejabat Depdiknas, serta dengan memperhatikan arah reformasi perencanaan dan penganggaran yang telah ditentukan oleh Bappenas dan Departemen Keuangan. </p><p style="text-align: justify;">Rancangan Renstra ini juga disusun dengan semangat untuk menjaga kesinambungan pembangunan pendidikan nasional dan sebagai landasan bagi pemerintahan periode 2010 - 2014 dalam menentukan arah pembangunan pendidikan ke depan serta menjadi pedoman bagi satuan kerja pendidikan, baik di pusat maupun di daerah dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan pendidikan nasional. </p><p style="text-align: justify;">Sesuai Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, dan Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencaan Pembangunan Nasional Nomor 5 tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2010 - 2014 dinyatakan bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga harus menyiapkan Rancangan Renstra-KL sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada Rancangan Awal RPJMN dan menetapkan Renstra-KL setelah disesuaikan dengan RPJMN 2010 - 2014. </p><p style="text-align: justify;">Naskah ini masih berupa rancangan teknokratis yang memerlukan kritik dan saran untuk penyempurnaan. Untuk memperoleh masukan tersebut itulah maka rancangan Renstra Depdiknas tahun 2010 - 2014 versi 17 September 2009 untuk dapat dibaca oleh masyarakat luas sehingga masyarakat dapat memahami, menilai dan memberi masukan untuk menyempurnakan Draf Renstra tersebut. Kami mengucapkan terima kasih apabila Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan masukan terhadap Rancangan Renstra tersebut melalui email <a href="mailto:renstra.depdiknas1014@gmail.com" target="_blank">renstra.depdiknas1014@gmail.com</a>. </p><p style="text-align: justify;">Untuk melihat Draf Renstra Depdiknas Tahun 2010 - 2014 dapat diunduh pada link berikut: </p><p style="text-align: justify;"><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTM3MzItcmVuc3RyYXZlcnNpMTdzZXB0MDkucGRm&file=draf_renstra_depdiknas_2010_-_2014_%28utuh%29.pdf" target="_blank">Draf Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional periode 2010 - 2014.</a> </p><p style="text-align: justify;">Draf Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional periode 2010 - 2014 (Per Bagian). </p><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTM4MTgtY292ZXIsa2F0YXBlbmdhbnRhcixkYWZ0YXJpc2lfcmVuc3RyYTEwMTQucGRm&file=cover,_kata_pengantar,_dan_daftar_isi.pdf" target="_blank">Cover, Kata Pengantar, dan Daftar Isi</a><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTM4MTgtY292ZXIsZGFmdGFyaXNpX3JlbnN0cmExMDE0LnBkZg==&file=cover_dan_daftar_isi.pdf" target="_blank"> </a></li><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTM5MDItYmFiMV9yZW5zdHJhMTAxNCAucGRm&file=bab_i.pdf" target="_blank">BAB I</a></li><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTM5MTktYmFiMl9yZW5zdHJhMTAxNCAucGRm&file=bab_ii.pdf" target="_blank">BAB II</a></li><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTQzMDUtYmFiM19yZW5zdHJhMTAxNC5wZGY=&file=bab_iii.pdf" target="_blank">BAB III</a></li><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTM5MzQtYmFiNF9yZW5zdHJhMTAxNC5wZGY=&file=bab_iv.pdf" target="_blank">BAB IV</a></li><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTQwMDQtYmFiNV9yZW5zdHJhMTAxNC5wZGY=&file=bab_v.pdf" target="_blank">BAB V</a></li><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTQwMjQtYmFiNl9yZW5zdHJhMTAxNC5wZGY=&file=bab_vi.pdf" target="_blank">BAB VI</a></li><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTQwMzYtYmFiN19yZW5zdHJhMTAxNC5wZGY=&file=bab_vii.pdf" target="_blank">BAB VII</a></li><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTQyMDUtY292ZXJsbXBpcmFuX3JlbnN0cmExMDE0LnBkZg==&file=cover_lampiran.pdf" target="_blank">Cover Lampiran</a></li><li><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMDkxMTQzMjctbGFtcGlyYW5fcmVuc3RyYTEwMTQucGRm&file=lampiran.pdf" target="_blank">Lampiran</a></li></ul></div> <em><br />Sumber: PIH</em>DISDIKPORA KOTA BANDA ACEHhttp://www.blogger.com/profile/02229678577996549748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3429564847203945592.post-58791892765080930512009-11-25T15:43:00.000+07:002009-11-25T15:44:15.231+07:00Beasiswa S2 dari SF, Tinggal Pilih Universitasnya!<div class="news" align="justify"><p style="text-align: justify;"><strong>JAKARTA, KOMPAS.com</strong> - Sampoerna Foundation (SF) berikan satu beasiswa program Master’s of Business Administration (MBA) di universitas terkemuka di luar negeri. Batas pengiriman aplikasinya 1 Februari 2010. </p><p style="text-align: justify;">Program beasiswa MBA tersebut terdiri dari beberapa pilihan negara yaitu di Amerika Serikat, Australian Education International di Australia, di Prancis, di Inggris, serta di Singapura. </p><p style="text-align: justify;">Syarat utamanya, pelamar beasiswa harus memenuhi seluruh persyaratan di bawah ini, yang antara lain adalah warga negara Indonesia, berusia maksimal 35 tahun saat mendaftar program beasiswa ini, lulus S1 dari universitas lokal dan dari jurusan apapun dengan IPK minimal 3.00 (dalam skala 4.00), memiliki pengalaman kerja penuh-waktu selama minimal 2 tahun setelah menyelesaikan pendidikan S1, serta tidak sedang mengikuti pendidikan S2, ataupun sudah memiliki gelar S2 atau sederajat. </p><p style="text-align: justify;">Selain itu, pendaftar beasiswa ini bukan lulusan dari universitas di luar negeri, kecuali jika karena menerima beasiswa penuh dan tidak sedang menerima beasiswa yang sejenis. Pada batas akhir pendaftaran, 1 Februari 2010, pelamar telah mendaftarkan diri ke universitas-universitas yang direkomendasikan oleh SF untuk tahun ajaran 2010/2011. </p><p style="text-align: justify;">Satu syarat lain yang penting perlu dicermati adalah penerima beasiswa memiliki motivasi untuk kembali ke Indonesia dan bekerja di Indonesia setelah menyelesaikan program MBA-nya. Aplikan yang terbukti memalsukan informasi di formulir aplikasi atau pada dokumen apapun yang dilampirkan dalam formulir aplikasi akan langsung didiskualifikasi.<br />Beasiswa meliputi penggantian satu kali biaya tes GMAT serta TOEFL/ IELTS yang sesuai tagihan/bukti pembayaran asli, penggantian biaya pendaftaran ke universitas untuk maksimal dua universitas, biaya proses pembuatan visa pelajar, tiket pesawat pergi-pulang dari Jakarta ke negara tujuan studi, biaya studi, tunjangan hidup selama masa studi, serta tunjangan buku. </p><p style="text-align: left;">Informasi lengkap mengenai beasiswa:<br /><a href="http://www.sampoernafoundation.org/content/view/1481/257/lang,id/" target="_blank">www.sampoernafoundation.org/content/view/1481/257/lang,id/</a>. </p><p style="text-align: left;"><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMTYxNzAzMjMtYXBwbGljYXRpb25mb3JtX3Myc2YucGRm&file=application_form.pdf" target="_blank">Formulir Aplikasi</a><br /><a href="http://www.depdiknas.go.id/unduh.php?mod=download&id=MjAwOTExMTYxNzA1NDgtcmVmZXJlbmNlZm9ybV9zMnNmLnBkZg==&file=reference_form.pdf" target="_blank">Formulir Referensi</a> </p><p style="text-align: justify;">Kedua formulir yang telah dilengkapi dengan dokumen - dokumen pendukung yang disyaratkan tersebut bisa dikirimkan ke kantor SF:<br />Sampoerna School of Education Building<br />Jl. Kapten Tendean No.88 C, 5th Floor<br />Jakarta Selatan 12710,<br />Indonesia. </p><p style="text-align: justify;">Pengiriman paket aplikasi harus mencantumkan nama program beasiswa ini di sebelah kanan atas amplop.<br /><strong><br />LTF<br /><br />Editor: latief</strong></p></div>DISDIKPORA KOTA BANDA ACEHhttp://www.blogger.com/profile/02229678577996549748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3429564847203945592.post-51156685507297995242009-11-25T15:40:00.001+07:002009-11-25T15:40:55.816+07:00Teknologi Pendidikan Menjawab Persoalan Pendidikan<div class="news" align="justify"><p style="text-align: justify;"><strong>Jakarta, Rabu (18 November 2009)</strong> -- Teknologi pendidikan perlu terus menerus dikembangkan untuk menjawab persoalan - persoalan pendidikan. Pendekatan pembelajaran yang sebelumnya tidak mungkin jika dilakukan secara konservatif maka dengan teknologi pendidikan akan menjadi mungkin. Teknologi pendidikan dapat meningkatkan efisien dan efektivitas.<br /><br />"Saya mengajak untuk terus menerus mengembangkan teknologi pendidikan untuk menjawab persoalan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas. Dengan teknologi pendidikan maka persoalan ketersediaan bisa dikurangi sebagian, demikian juga (persoalan) keterjangkauan," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh pada Seminar dan Workshop Nasional Peran Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Nasional di Depdiknas, Jakarta, Rabu (18/11/2009).<br /><br />Mendiknas menyebutkan, teknologi pendidikan memiliki tiga peran penting. Pertama, kata Mendiknas, teknologi pendidikan berperan sebagai pendukung proses pendidikan. Kedua, lanjut Mendiknas, teknologi pendidikan berperan sebagai penggerak. Dia mencontohkan, penggunaan teknologi informasi sebagai media atau bagian dari teknologi pembelajaran. "Dengan IT bisa menggerakkan bukan saja bab pelajaran yang diajarkan, taruhlah Matematika menggunakan IT, tapi sekaligus mendrive guru, murid, atau orangtuanya untuk belajar IT," katanya.<br /><br />Peran ketiga, kata Mendiknas, teknologi pendidikan dijadikan sebagai pengungkit. "Kita harapkan teknologi pendidikan bisa berperan sebagai pengungkit atau enabler. Segala macam yang tidak mungkin jadi mungkin," katanya.<br /><br />Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Fasli Jalal mengatakan, dengan teknologi pendidikan, peluang untuk mendapatkan akses yang lebih luas bagi semua anak bangsa dan pemangku pendidikan makin meningkat. Dia mengatakan, teknologi ini memerlukan budaya baru, sehingga belum tersedia bagi banyak pemakai. "Jadi diperlukan kesabaran terus menerus untuk mensosialisasikan, mendampingi, dan memudahkan mereka di dalam mengakses teknologi ini termasuk kemampuan kita untuk mengembangkan konten," katanya.<br /><br />Fasli menyampaikan, dari sisi kebijakan, pemerintah berkomitmen penuh untuk memanfaatkan, meninternalisasikan, dan membudayakan pemakaian teknologi pendidikan di berbagai jenis dan jalur pendidikan yang sesuai. "Kita berharap, semua sekolah terhubung dengan internet. Anak - anak bisa belajar dengan menyenangkan," katanya.<br /><br />Gubernur Papua Barnabas Suebu mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Papua telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi kurangnya fasilitas dan sumber pembelajaran. Dia mengatakan, saat ini Pemerintah Papua akan melengkapi infrastruktur telekomunikasi bagi 3.000 sekolah dan 3.000 desa. "Yang sekarang kita mulai adalah melengkapi semua kampung dan sekolah dengan perangkat keras parabola, televisi, radio menggunakan (tenaga) energi matahari," katanya.<br /><br />Barnabas menyebutkan, Pemerintah Papua telah menganggarkan Rp300 milyar pada 2009 untuk menyediakan berbagai perangkat tersebut. "Kalau bisa tiga tahun sudah bisa pasang semua," katanya.<br /><br />Fasli menambahkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menggandeng Institut Teknologi Bandung dan Universitas Cendrawasih untuk mendukung dari sisi teknologi dan Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengembangkan kontennya. TV Papua, kata dia, juga telah menyediakan waktu selama dua jam setiap hari untuk menayangkan konten pendidikan.<br /><br />Sementara, lanjut Fasli, untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia telah disiapkan sebanyak 1.000 sarjana masing - masing 300 dari bidang teknologi dan 700 dari berbagai bidang seperti pertanian, kesehatan, peternakan, dan sosial budaya. "Nah kombinasi ini yang membuat program itu lebih mungkin nanti untuk berjalan berkelanjutan," katanya. ***</p></div> <em><br />Sumber: Pers Depdiknas</em>DISDIKPORA KOTA BANDA ACEHhttp://www.blogger.com/profile/02229678577996549748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3429564847203945592.post-86618617619698972072009-11-25T15:39:00.001+07:002009-11-25T15:39:53.622+07:00Sehat dan Cerdas Menentukan Masa Depan Bangsa<div class="news" align="justify"><p style="text-align: justify;"><strong>Jakarta, Jumat (20 November 2009)</strong> -- Pendidik memiliki peran penting dalam mewujudkan cita - cita bangsa untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Insan yang cerdas secara spiritual, emosional, sosial, dan intelektual. Upaya mencapai visi dan misi tersebut akan tercapai jika para pendidik memiliki keprofesionalan dalam mendidik putra putrinya, serta didukung kondisi jasmani dan rohani yang sehat.<br /><br />"Sehat dan cerdas adalah modal paling mahal dan sangat menentukan masa depan bangsa," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat membuka kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) Guru Tingkat Nasional 2009 di SMA Olah Raga Ragunan, Jakarta, Jumat (20/11/2009).<br /><br />Mendiknas menyampaikan, nasib bangsa ini tergantung dari anak - anak muda. Mereka yang akan menentukan dan mewarisi masa depan bangsa. "Anak - anak muda ini bisa baik dan tidak baik sangat tergantung dari ibu dan bapak guru. Artinya yang menentukan masa depan bangsa ini tidak ada lagi kecuali para guru," katanya.<br /><br />Mendiknas meminta kepada para peserta PORSENI agar bersikap sportif. "Sportif itu dalam bahasa yang sederhana mengikuti aturan. Oleh karena itu, tanamkan betul seperti janji atlet dan wasit tadi, sportif," katanya.<br /><br />Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirjen PMPTK) Depdiknas Baedhowi melaporkan, kegiatan PORSENI Guru diselenggarakan Depdiknas bekerjasama dengan PB PGRI. Kegiatan akan berlangsung mulai 20-25 November 2009 di SMA Olah Raga Ragunan. "Kegiatan PORSENI Guru 2009 ini bukan semata - mata sebagai unjuk prestasi dalam bidang olah raga oleh para pendidik, tetapi lebih merupakan upaya peningkatan kualitas pendidik," katanya.<br /><br />Baedhowi mengatakan, cabang olah raga yang akan dipertandingkan meliputi cabang bulutangkis, tenis meja, dan bola voli. Dia menyebutkan, kegiatan ini diikuti oleh 240 atlet dan 40 ofisial. "Rangkaian kegiatan PORSENI Guru ini telah berlangsung sejak Juli 2009 melalui babak penyisihan yang dilaksanakan di delapan region," katanya.<br /><br />Baedhowi menyebutkan, region 1 di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Barat diikuti dari Provinsi Sumatera Barat, NAD, dan Bangka Belitung; region 2 di LPMP Jambi diikuti Provinsi Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan; region 3 di LPMP Jawa Barat diikuti Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung; region 4 di LPMP Jawa Tengah diikuti Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).<br /><br />Selanjutnya, region 5 di LPMP NTB diikuti Provinsi NTB, NTT, dan Provinsi Bali; region 6 di LPMP Kalimantan Tengah diikuti Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan; region 7 di LPMP Sulawesi Selatan diikuti Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo; dan region 8 di LPMP Maluku Utara diikuti Provinsi Maluku Utara, Maluku dan Papua.***</p></div> <em><br />Sumber: Pers Depdiknas</em>DISDIKPORA KOTA BANDA ACEHhttp://www.blogger.com/profile/02229678577996549748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3429564847203945592.post-25933372317342214002009-11-25T15:36:00.000+07:002009-11-25T15:37:43.834+07:00Animo Menulis Naskah Buku Teks Pelajaran Melonjak<div class="news" align="justify"><p style="text-align: justify;"><strong>Jakarta, Sabtu (21 November 2009)</strong> -- Animo menulis naskah buku teks pelajaran melonjak. Sebanyak 500 orang penulis perorangan maupun dari penerbit berminat mengajukan naskahnya untuk dinilai kelayakannya sebagai buku teks pelajaran. Naskah yang mereka ajukan adalah untuk mata pelajaran pendidikan agama, bahasa asing, dan pendidikan kewarganegaraan (PKN).<br /><br />"Sekarang ini siapa saja boleh menulis buku (teks pelajaran), tentu yang ahli dalam bidangnya. Animonya luar biasa banyaknya. Namun karena sudah dibebaskan siapa saja boleh menulis buku (teks pelajaran) maka tentu harus ada yang melakukan penjaminan mutu. Salah satu penjaminan mutu buku ini dilakukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)," kata anggota BSNP Edy Tri Baskoro usai pembukaan acara Sosialisasi Standar/Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran di Hotel Mega Anggrek, Jakarta, Sabtu (21/11/2009).<br /><br />BSNP bekerjasama dengan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (Pusbuk Depdiknas) pada tahun 2010 akan melakukan penilaian buku teks pelajaran secara terbuka. Penulis dan atau penerbit yang berminat mengajukan bukunya untuk dinilai kelayakannya dapat mendaftarkan ke sekretariat penyelenggara penilaian buku teks pelajaran/Pusbuk Depdiknas, Jalan Gunung Sahari Raya No.4, Jakarta. Pendaftaran akan dilaksanakan pada 20 - 22 April 2010 mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.<br /><br />Adapun naskah yang akan dinilai meliputi mata pelajaran agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Khonghucu untuk kelas 1-12, mata pelajaran PKN untuk kelas 10-12 (SMA/MA/SMK) , dan mata pelajaran bahasa asing Arab, Perancis, Jerman, Mandarin, dan Jepang untuk kelas 10-12 (SMA/MA).<br /><br />Sebanyak 250 orang dari 500 peserta acara sosialisasi mengajukan naskah untuk mata pelajaran bahasa asing. "Mayoritas penulis adalah guru karena pembelajaran yang menguasai guru. Mereka (berasal) tidak hanya dari Jakarta, tetapi dari berbagai daerah," kata Edy.<br /><br />Edy menyebutkan, proses penilaian buku meliputi tiga tahap, yakni pra seleksi, penilaian isi, dan penilaian keterbacaan. Dia menjelaskan, aspek yang akan dinilai meliputi kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan. Menurut dia, tata letak dan lay out buku mempengaruhi minat siswa untuk membaca buku. "Isinya bisa jadi menarik, tetapi kalau penyajiannya tidak bagus dan gambarnya tidak menarik maka siswa malas membaca," katanya.<br /><br />Lebih lanjut Edy mengatakan, kelayakan isi dan penyajian setiap buku akan dinilai oleh seorang ahli materi dan ahli pembelajaran, sedangkan kelayakan bahasa dan penyajian dinilai oleh dua orang guru bidang studi. "Guru menilai kelayakan penyajian dari bahasa, sedangkan ahli materi dan ahli pembelajaran menilai kelayakan isi dan penyajian," katanya.<br /><br />Edy menyebutkan, selama tiga tahun sejak 2007 - 2009, BSNP telah menyeleksi lebih dari 10.000 judul buku. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.258 judul buku dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran sekolah dan sebanyak 940 judul buku yang layak tersebut telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah.***</p></div> <em><br />Sumber: Pers Depdiknas</em>DISDIKPORA KOTA BANDA ACEHhttp://www.blogger.com/profile/02229678577996549748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3429564847203945592.post-46976884903255294912009-11-25T15:34:00.000+07:002009-11-25T15:36:25.665+07:00Guru sebagai Sumber Keteladanan<div class="news" align="justify"><p style="text-align: justify;"><strong>Jakarta, Rabu (25 November 2009)</strong> -- Guru mempunyai peran vital dalam pendidikan. Sikap dan perilaku guru mempunyai implikasi yang luar biasa terhadap murid - muridnya.<br /><br />"Tidak ada ceritanya sekolah tanpa guru. Guru ini sebagai profesi, sebagai sumber keteladanan," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh usai menjadi pembina upacara pada Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2009 dan Hari Ulang Tahun PGRI Ke-64 di Depdiknas, Jakarta, Rabu (25/11/2009).<br /><br />Tema Peringatan HGN 2009 dan HUT PGRI Ke-64 adalah Memacu Peran Strategis Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan Guru dalam Mewujudkan Guru Profesional, Sejahtera, Bermartabat, dan Terlindungi.<br /><br />Mendiknas menyampaikan, agar guru dapat berprestasi dan pendidikan tumbuh dengan baik maka harus melengkapi semua komponen pendukungnya. Mendiknas mengatakan, kesejahteraan guru merupakan salah satu isu penting dalam pendidikan. "Tetapi isu sentralnya adalah bagaimana meningkatkan kualitas, dedikasi, dan komitmen para guru sehingga bermuara pada kualitas pendidikan," katanya.<br /><br />Menurut Mendiknas, jika dibandingkan dengan PNS (pegawai negeri sipil) yang lain sebenarnya kesejahteran guru relatif sudah bagus. "Kita enggak ingin urusan guru ini terjebak hanya pada urusan kesejahteraan karena kalau kita terjebak pada urusan kesejahteraan maka lebih dekat guru itu sebagai pekerja bukan sebagai profesi," katanya.<br /><br />Sementara, kata Mendiknas, kualitas pendidikan dicapai dengan secara terus menerus mengikuti perkembangan zaman. "Yang namanya kualitas itu selalu bergerak, yang bisa kita ukur adalah yang sifatnya kuantitatif, misalnya APK (angkat partisipasi kasar), jumlah perbandingan guru dan murid, jumlah perbandingan SMK:SMA," katanya.<br /><br />Dalam sambutannya, Mendiknas mengatakan, terdapat tiga makna penting Peringatan HGN 2009 dan HUT PGRI Ke-64 yakni, reflektif kesejarahan, introspeksi kekinian, dan antisipatif futuris. "Dengan memahami makna substansi yang terkandung pada hari guru, kita hantarkan anak - anak kita sebagai penerus bangsa," ujarnya.<br /><br />Mendiknas menyampaikan, prestasi keteladanan dan kepeloporan para guru yang telah ditunjukkan semasa revolusi hingga sekarang adalah semangat dan tradisi perjuangan yang perlu terus menerus diselaraskan seiring dengan cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya. "Untuk mengantisipasi hal itu, tidaklah berlebihan kiranya harapan masa depan bangsa dan harapan kita semua dipertaruhkan kepada mereka yang berprofesi sebagai guru dan pecinta dunia pendidikan," katanya.***</p></div> <em><br />Sumber: Pers Depdiknas</em>DISDIKPORA KOTA BANDA ACEHhttp://www.blogger.com/profile/02229678577996549748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3429564847203945592.post-43928095100021137522009-11-25T14:16:00.000+07:002009-11-25T14:23:32.029+07:00Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan 2010 Berhadiah Rp1 Milyar<div class="news" align="justify"><p style="text-align: justify;"><strong>Jakarta, Sabtu (21 November 2009)</strong> -- Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (Pusbuk Depdiknas) menggelar sayembara penulisan naskah buku pengayaan 2010. Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan motivasi menulis di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan. Sayembara yang terbuka bagi para pendidik dan tenaga kependidikan baik formal maupun nonformal ini berhadiah total Rp1.080.000. 000,00.<br /><br />Tema penulisan adalah Membangun Manusia Indonesia yang Religius, Cerdas, Bermartabat, Mandiri, dan Kompetitif di Era Global. Naskah yang disayembarakan adalah buku pengayaan yang memuat materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan keterampilan, serta membentuk kepribadian peserta didik. Peruntukan pembaca adalah untuk jenjang pendidikan SD/MI (kelas 4,5, dan 6), SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK/MAK.<br /><br />Kepala Bidang Pengembangan Naskah dan Pengendalian Mutu Buku Pusbuk Depdiknas, Wahyu Trihartati, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pusbuk Depdiknas untuk membantu meningkatkan baik mutu maupun jumlah penulis dan naskah buku pengayaan. "Sayembara ini khusus untuk pendidik karena Pusbuk berkeyakinan kalau guru - guru yang menulis karena dia yang mengetahui kebutuhan siswa, dia yang bergaul dengan siswa sehari-hari, dia yang bisa menulis," katanya pada kegiatan Sosialisasi Standar/Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran di Hotel Mega Anggrek, Jakarta, Sabtu (21/11/2009).<br /><br />Wahyu mengatakan, hasil naskah para pemenang akan ditawarkan kepada para penerbit. "Hak cipta ada di penulis, Pusbuk hanya membantu memfasilitasi dengan menawarkan kepada para penerbit yang berminat. Kita minta untuk menetapkan royalti dan terus kita pantau penerbitannya," katanya.<br /><br />Jenis naskah yang disayembarakan masing - masing enam naskah untuk tiap jenjang pendidikan. Untuk SD/MI (kelas 4,5, dan 6) meliputi, pengayaan pengetahuan alam dan matematika, pengayaan pengetahuan sosial dan humaniora, pengayaan keterampilan vokasional (kewirausahaan), cerita anak, kumpulan pantun, dan kumpulan puisi; untuk SMP/MTs meliputi pengayaan pengetahuan alam dan matematika, pengayaan pengetahuan sosial dan humaniora, pengayaan keterampilan vokasional (kewirausahaan), novel, kumpulan cerpen, dan kumpulan puisi; dan untuk SMA/MA/SMK/MAK meliputi pengayaan pengetahuan alam dan matematika, pengayaan pengetahuan sosial dan humaniora, pengayaan keterampilan vokasional (kewirausahaan), novel, drama, dan biografi.<br /><br />Persyaratan sayembara antara lain meliputi naskah yang diajukan adalah karya asli, tidak berseri, belum pernah menjadi pemenang sebagian ataupun seluruhnya dalam sayembara manapun, tidak sedang diikutsertakan pada sayembara lain, dan belum pernah diterbitkan. Naskah diketik komputer diatas kertas A4 minimal 60 halaman, 2 spasi, ukuran font 12. Jika menggunakan gambar, ukurannya harus proporsional dan mendukung materi.<br /><br />Naskah dikirimkan paling lambat pada 1 Maret 2010 (stempel pos) kepada Panitia Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan Tahun 2010 Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jalan Gunung Sahari Raya No.4 Jakarta 10002. Hadiah per jenis naskah untuk 54 naskah bagi pemenang I Rp 21.000.000,00, pemenang II Rp 20.000.000, dan pemenang III Rp 19.000.000,00. Informasi lebih lanjut tentang sayembara dapat menghubungi Pusat Perbukuan Depdiknas telepon (021) 3804248, pes 275, fax (021) 3458151, 3806229, email <a href="mailto:pusbuk@sibi.or.id" target="_blank">pusbuk@sibi.or.id</a> atau <a href="mailto:bangnas_pusbuk@yahoo.com" target="_blank">bangnas_pusbuk@yahoo.com</a>, atau melalui laman <a href="http://www.sibi.or.%20id./" target="_blank">www.sibi.or. id.</a>***</p></div> <em><br />Sumber: Pers Depdiknas</em>DISDIKPORA KOTA BANDA ACEHhttp://www.blogger.com/profile/02229678577996549748noreply@blogger.com