Kategori

Blogumulus by Roy Tanck and < a href='http://www.bloggerbuster.com'>Amanda Fazani

Arsip

Animo Menulis Naskah Buku Teks Pelajaran Melonjak

Rabu, 25 November 2009

Jakarta, Sabtu (21 November 2009) -- Animo menulis naskah buku teks pelajaran melonjak. Sebanyak 500 orang penulis perorangan maupun dari penerbit berminat mengajukan naskahnya untuk dinilai kelayakannya sebagai buku teks pelajaran. Naskah yang mereka ajukan adalah untuk mata pelajaran pendidikan agama, bahasa asing, dan pendidikan kewarganegaraan (PKN).

"Sekarang ini siapa saja boleh menulis buku (teks pelajaran), tentu yang ahli dalam bidangnya. Animonya luar biasa banyaknya. Namun karena sudah dibebaskan siapa saja boleh menulis buku (teks pelajaran) maka tentu harus ada yang melakukan penjaminan mutu. Salah satu penjaminan mutu buku ini dilakukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)," kata anggota BSNP Edy Tri Baskoro usai pembukaan acara Sosialisasi Standar/Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran di Hotel Mega Anggrek, Jakarta, Sabtu (21/11/2009).

BSNP bekerjasama dengan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (Pusbuk Depdiknas) pada tahun 2010 akan melakukan penilaian buku teks pelajaran secara terbuka. Penulis dan atau penerbit yang berminat mengajukan bukunya untuk dinilai kelayakannya dapat mendaftarkan ke sekretariat penyelenggara penilaian buku teks pelajaran/Pusbuk Depdiknas, Jalan Gunung Sahari Raya No.4, Jakarta. Pendaftaran akan dilaksanakan pada 20 - 22 April 2010 mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.

Adapun naskah yang akan dinilai meliputi mata pelajaran agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Khonghucu untuk kelas 1-12, mata pelajaran PKN untuk kelas 10-12 (SMA/MA/SMK) , dan mata pelajaran bahasa asing Arab, Perancis, Jerman, Mandarin, dan Jepang untuk kelas 10-12 (SMA/MA).

Sebanyak 250 orang dari 500 peserta acara sosialisasi mengajukan naskah untuk mata pelajaran bahasa asing. "Mayoritas penulis adalah guru karena pembelajaran yang menguasai guru. Mereka (berasal) tidak hanya dari Jakarta, tetapi dari berbagai daerah," kata Edy.

Edy menyebutkan, proses penilaian buku meliputi tiga tahap, yakni pra seleksi, penilaian isi, dan penilaian keterbacaan. Dia menjelaskan, aspek yang akan dinilai meliputi kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan. Menurut dia, tata letak dan lay out buku mempengaruhi minat siswa untuk membaca buku. "Isinya bisa jadi menarik, tetapi kalau penyajiannya tidak bagus dan gambarnya tidak menarik maka siswa malas membaca," katanya.

Lebih lanjut Edy mengatakan, kelayakan isi dan penyajian setiap buku akan dinilai oleh seorang ahli materi dan ahli pembelajaran, sedangkan kelayakan bahasa dan penyajian dinilai oleh dua orang guru bidang studi. "Guru menilai kelayakan penyajian dari bahasa, sedangkan ahli materi dan ahli pembelajaran menilai kelayakan isi dan penyajian," katanya.

Edy menyebutkan, selama tiga tahun sejak 2007 - 2009, BSNP telah menyeleksi lebih dari 10.000 judul buku. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.258 judul buku dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran sekolah dan sebanyak 940 judul buku yang layak tersebut telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah.***


Sumber: Pers Depdiknas